ku rebahkan bahu ini
di pundak mu abi
musik
Selasa, 03 Juli 2012
Minggu, 01 Juli 2012
Jumat, 29 Juni 2012
Rabu, 27 Juni 2012
al_bratva: X-Poems: Puisi-puisi Ryan Ferdian Lau
al_bratva: X-Poems: Puisi-puisi Ryan Ferdian Lau: Gerhana Kita kini tak seperti biasa Saling menerangi bumi Kau sinari siang Kuterangi malam Agar bumi tetap bercahaya Egomu hadir ...
Selasa, 26 Juni 2012
a simplicity ...: TIGA AKSARA
a simplicity ...: TIGA AKSARA: Berbulan lampau sesapku dalam serunai sapa pertama Suguhkan merdu halwa menembusi gendang telinga Meneratap kalbuku oleh sirap...
Senin, 25 Juni 2012
Rabu, 20 Juni 2012
Selasa, 19 Juni 2012
Senin, 18 Juni 2012
Minggu, 17 Juni 2012
Sabtu, 16 Juni 2012
Gejolak Rindu Dalam Percikan Hujan
Menikmati merdu dentuman
Kecipak sang hujan menyapa
Kota impian Formosa
Membahana alam persada
Bau tanah basah terasa
Melekat pada napas jiwa
Oh … indahnya hujan
Buliran bening berjatuhan
Mengobati asa gersang di badan
Ingin ku menari riang
Diantara liukan deras menerjang
Meluapkan bahagia sayang
Sang hujan bersorak ria
Gemuruh berontak jiwa
Menggelegar diatas angkasa
Kilat tersindap menyela rupa
Menyapa alam bahagia tara
Melepas rindunya
Jumat, 15 Juni 2012
Bahasa dan Sastra Indonesia: Majas (Gaya Bahasa)
Bahasa dan Sastra Indonesia: Majas (Gaya Bahasa): Didalam sebuah karya sastra utamanya dalam sebuah karangan fiksi sering kita jumpai bahasa-bahasa yang imajinatif yang ditujukan untuk mempe...
Kamis, 14 Juni 2012
Rabu, 13 Juni 2012
Kenangan Lama
Kenangan Lama
Oleh : Fuad Adi vs Niva Yasmin
Melukis harap dalam kanvas angin,
Membelai cemas dalam kerinduan panjang.
Denting gitarmu membelai,
Jiwa terpasung, angan melambung,
Akankah semua sama disana.
Meneguk purnama menghiasi sang malam,
Berburu kerelaan dalam keikhlasan.
Pucuk-pucuk cemara bermandikan cahaya,
Embun menawarkan sejuta sejuknya,
Melafaskan arus mimpi diri,
Dalam ladang harap terucap.
Zikirnya menguak mega-mega
Datanglah sebelum sesal menghujat, mengabur.
Menadah kehilangan arah kompas,
Serpihan purba sulam menyulam
Tafakur di liang perih duka,
Memunggah sejarah kenangan lama.
Selasa, 12 Juni 2012
Senin, 11 Juni 2012
Minggu, 10 Juni 2012
Sabtu, 09 Juni 2012
Selasa, 05 Juni 2012
Ungkapkan Bintangku
Panah asmara menusuk ulu hati
Berjuta aura pelangi melengkapi
Cakrawala, selepas hujan membasahi
Dengarkanlah aku
Kau bintang dikalbu
Semua suara jeritan jiwaku
Nyanyikan sajak-sajak puisi
Untuk gelisahku menggelayuti
Temani purnama malam ini
Dengan seutas senyuman tulusmu
Dari dasar lubuk jiwa untukku
Sebagai penawar rindu yang membelenggu
Senin, 04 Juni 2012
Gerhana Sang Rembulan
Nuansa hati masih berkabut tebal
Terselimuti awan gelap masa silam
Seperti gerhana bulan separo
Yang menghiasi riak kota ini
Separoh rembulan menerangi jagat
Selepas usai sang senja menjelma
Dan aku ….
Terus berlari menembus malam
Membawa semua Tanya dibadan
Yang membebani pikiran
Melumpuhkan urat sendi
Memberatkan hati nurani
Akankah, kutemui
Malam ini sebuah jawaban
Arti panjang roda gilasan
Kehidupan dalam bahagia sesungguhnya.
Minggu, 03 Juni 2012
Sabtu, 02 Juni 2012
Jumat, 01 Juni 2012
Rabu, 30 Mei 2012
Selasa, 29 Mei 2012
Malam Kembali Digelar
Pangkin pilu menyatu
Menyeruak harap tak nyata
Menyantak pagi buta
Menyayat luka lama
Linglung waktu menyelimuti
Membeliakkan nafsu membara
Sedulang kasih meluap jiwa
Membeliakkan nafsu membara
Sedulang kasih meluap jiwa
Membelenggu kesempatan diri
Berdikari dalam prestasi
Mengurung untung berlari
Berpadu ria dalam cinta
Di anjung malam menerpa gelora
Tawa yang berbegar penuh ceria
Pesta pilu tak jua sirna
Gelombang sengak menyapa
Tubuh subuh yang teduh
Merinduimu Dalam Bayangan Senja
Bila matahari bisa tersenyum ramah
Sang rembulan dengan rendah hati
Menghargai malam bernaung
Bersama bintang terang
Bila langit mampu berbagi resah
Menangisi kemalangan tanah
Dan bila hujan bisa bicara
Dentuman kecipak air menjelma
Kerinduan kan terobati
Saat sapa memberi kabar
Dia menyempatkan datang
Meski hanya sebentar
Senja itu takkan pernah kulupa
Saat kau buka tirai hatimu
Selalu terkenang senyum cemerlang
Angan merindumu setengah mati
Di Tepian Bilik Merindu
Kekalahan berdengkang
Menghalau semua angan kemenangan
Menyurutkan semangat membara
Cekau segala peristiwa
Menghalau semua angan kemenangan
Menyurutkan semangat membara
Cekau segala peristiwa
Ratusan senja
Memotong waktu
Sehamparan malam menerpa hari petang
Bergelayut di pucuk air mata
Sepai-sepai kenangan lama terburai
Bilik rindu menghalau sang waktu
Tertawa ria membahana
Saat mentari tersipu malu
Tersingkir waktu melingkar
Mengganti siang menuju malam
Laut pun lengang menggugat ombak
Memanjat kesumat puncak khianat
Keluku Memandang Dalam Lamunan
Bibirku kelu tak sanggup menyapa
Saat mata terlena indahnya
Segumpal hati bernyanyi
Atas kegembiraan tak terkira
Oh … kekasih jiwa
Kau buat resah dalam dada
Saat ku bertahan dalam kesendirian
Dalam penantian panjang berlorong terjal
Mungkinkah …
Ataukah sebatas angan kosong
Di siang bolong membuatku bengong
Oh … janganlah kau berbohong lagi donk
Kau pergi untuk kembali
Pada saat waktu yang kunanti
Hadirmu sangat berarti
Bagai mentari pagi menyinari bumi
Sang Mantan
Dulu ku tak pernah menanggapimu
Segala cara kau rengkuh untuk bukti
Entah rasa apa yang terpatri
Hingga kau semakin menjadi narsis diri
Lambat laut waktu berlalu
Engkau pun jadi jawaban
Istikharah cinta yang ku pinta
Hadirmu menjelma dalam dada
Kisah mu lalu sepenggal
Kata tepatnya sang mantan
Tapi gini ikatan halal terwujud
Dan kau pun ku jadikan rajaku
Bulan separo terang menggoda
Menyeruak ke sudut pandang mata
Bumi dan bintang bercengkrama
Jadi saksi surga cinta kita.
Senin, 28 Mei 2012
Dan Tak Bisa
Berteduh di pinggir lautan
Di bawah rindang pohon kelapa
Sudah lama ku tak berjumpa
Pada sosokmu dalam nyata
Ingin menjamah lautan biru
Bersama angan masa lalu
Saat bersua denganmu
Di pesta raya liburan sekolah
Pantai parang tritis
Jadi saksi kebisuanku
Menari di dasar air
Menyelami tepi pantai
Berjalan menikmati indah alam
Penuh rona menjelma
Tapi aku tak bisa …
Merengkuh mu kembali saat ini.
Minggu, 27 Mei 2012
Jumat, 25 Mei 2012
Kantuk Melanda
Terhimpit rasa kantuk
Yang tak jua pergi
Mengajak hari menyelam mimpi
Diluar sana terik mentari meninggi
Para pencari rejeki bertaburan di bumi
Oh nasibku penjaga pagi
Selalu terlewati dalam bayang mimpi
Tanpa henti ku berlari
Mengejar angan kosong yang tak pasti
Sang surya
Bangunkan aku lebih awal
Dari bunyi kokok sang ayam jantan
Agar rejekiku
Tak di patok dia lagi
Aku pun hidup kecukupan materi.
Nyanyian Kesunyian
Memeluk pilu
Dalam dekap kalbu
Melepas lelah dalam resah
Meretas berhektar sunyi
Menepis segala rindu
Yang bergelantungan di awan
Menangkup hari
Membelai sepi
Menyibak mimpi
Menjinjing angin
Memaparkan bait kata bijaksana
Dalam menjelma asa sahaja raga
Mendengkur waktu
Merajut mimpi menjelang pagi
Menghantarkan fajar menggulung sang malam
Sungai yang menghitam
Riak kecipak riuh berbatu
Hijau lelumutan bertandang hiasi alam
Laut yang membusuk
Riuh ombak menghajar karang
Mengusir pasir dan kerikil keseberang
Harapan yang terpuruk
Tak jua kunjung tiba
Meneguhkan diri dalam keyakinan.
Meneguhkan diri dalam keyakinan.
Seponggah Harapan
Ladang harap
Penuh kepastian yang ingin
Selalu tercapai dalam penantian panjang ku
Dipecundang perih
Langkah kaki tertatih
Menghalau segala risau tersisih
Menadah kehilangan
Mencari arti sebuah harapan
Mengalun langkah menggapai tujuan
Serpihan purba sulam menyulam
Sejarah membawa masa depan
Mengukir masa lampau menggapai angan
Tafakur di liang perih
Menghujam dada penuh pinta
Lewat lantunan do’a
Memunggah segala sejarah
Mengharap hari esok lebih cerah
Mengusir mimpi buruk sang malam
Kanvas Lukisan Kehidupan
Melukis harap di kanvas angin
Menggambar bentuk amajinasi
Mewarnai kehidupan penuh misteri
Membelai cemas
Alunan pena berjumpa senja
Saat langit mulai pudar terang mentari
Menjelma malam kelam
Meneguk purnama
Meneguk purnama
Menghitung kilau bintang
Berburu kerelaan
Dalam hembusan asa
Yang masih tersisa
Melafaskan arus mimpi
Dan mengejar bayang
Untuk langkah esok yang pasti
Tersemat Luka Dalam
Air mata menakung
Mengaliri sungai kecil
Di antara rona kedua pipimu
Senyum perih ditanam
Dalam bayang lepas
Tak pernah padam
Kesetiaan membekukan mimpi
Mengkoyak sang malam
Menghimpit hati terperi
Liang luka
Menganga lebar
Menggerogoti nalar
Menanak perih
Pedih menghujam dada
Tak henti menyanyat jiwa
Lewat Tulisan, Ku Temukan Obat Rindu
Ku torehkan lewat tulisan
Sebagai pengganti ucap yang beku
Tak terucap saat ku berdiri di hadapanmu
Lewat bait kata
Ku rangkai rasa bahagia
Atas kehadiranmu dalam warna baru
Kehidupan yang ku lalui
Lewat syair rindu
Ku harap tanpa jemu
Untuk melukiskan indah jiwa mu
Ku berdendang dalam lantun puisi
Merangkai seuntai lirik lagu
Menggambarkan bahagia tak berujung
Saat hari hari terangkai rapi bersamamu kekasihku
Kamis, 24 Mei 2012
Sesejuk Mentari Auramu
kau adalah matahari
saat bersinar terang
pancarmu menyapa jiwa
menusuk dalam dada
hingga raga ini terperi
jauh ke dasar hati
tak bisa terlupa lagi
duhai pemilih wajah nan indah
tetaplah tersenyum mewah
mengumpal megah
di antara belantara gelisah
yang tak hilang karena desar desah
sisa sisa hujan basah di tanah
menyapu panas gersang nan pongah
seperti pancaran sinar matamu
yang membuatku terengah engah
tak jemu mengundang gairah
memanah jiwa yang resah
Nyanyian Hati Istri Untuk Suami
suamiku sayang
sayap sayap rengkuhan terhujam dalam lembut jemari
ku coba melepaskan penat
hari yang terlalui
hari yang terlalui
mencoba berbagi dalam suasana hati
saat kau jauh ku hanya ingin sendiri
ditemani rembulan yang bernyanyi
dan sang bintang menari
dalam malam panjang yang ku lalui
tanpamu abi
hampa hati bisa ku tutupi
dalam naungan penuh doa
harapan bersama selalu ku pinta
Selasa, 22 Mei 2012
Malam Berkabut Rindu
sebaris rindu melayang
datang pada temaram malam
menebar aroma kenang
malam
penuh dengan bimbang
dan rasa tak karuan
rembulan dan bintang tersenyum merona
menemani sang malam kelam
masih tersemat namamu
di hatiku …
walau telah terlipat lama
walau telah terlipat lama
oleh panjangnya waktu
kau waktu
yang tak terganti
tak bisa
terulang tapi bisa kembali
buliran air mata menjelma
aliran sungai kecil di antara pipi
dalam lembah kenangan lama
kau hadir
merubah segalanya
menjadi
lebih indah
membuat
ku merasa sempurna
berdua
dengan mu
ku ingin tegar
meski …
yang lain tak lagi tersandar
ku ingin bersimpuh
meski …
yang lain memekak rapuh
Senin, 21 Mei 2012
Tertelan Senja
Semburat jingga menguning
Di puncak cakrawala
Terpaku sosok tua
Berdiri di ujung
tebing
Di atas pinggiran pantai katulistiwa
Semburan ombak melambai
Tergulung waktu saat senja
Mendekap petang
Memeluk sang malam
Dalam bayang teram padam.
Bintang benderang
Tersenyum bimbang
Menemui rembulan sabit
Yang tak kunjung datang
Membagi cerah untuk jiwa yang resah.
Buku
Buku
Kau tak bersuara
Tapi kau berbicara
Lewat bait kata bermakna
Membuka cakrawala dunia
Teman setia sepanjang masa
Meski lusuh badan
Menjelma …
Kau tetap terbaca.
belajar nulis puisi mini 10 kata
Luka
Tercabik duri
Tertikam pedang
Tertembus panah
Terjerat …
Dalam cinta
Terlarang …
Hampa
Ruang …
Pengap menganga
Kekosongan jiwa
Muram durja
Alam gelap
Pekat …
Cinta
Rasa menjelma …
Tanpa undangan …
Pergi berlalu menghilang
Tertelan senja petang .
Bunda
Kesejukan …
Semerbak harum bunga
Kasih sayang …
Cinta abadi engkau
tanamkan.
Jumat, 18 Mei 2012
Biskuit Cinta
Ingin ku nikmati kehangatan
Seperti seteguk tetesan air
Pelepas haus dahaga
Semanis adonan kopi susu
Sekental sajian coklat mocca
Berseling biskuit cinta
Dekapan asmara
Membuai alunan nada
Nyanyian rindu
pelepas lelah raga
Masih menjingga
Sang senja menjelma
Saat ku terpaku dalam lamunanku
Taipei city, 19 05 2012
Kamis, 17 Mei 2012
Rabu, 16 Mei 2012
Kerinduan
semburat fajar menyingsing siangmengkoyak mentari terik membakar rindupada senja ku titipkan cinta sederhanadalam alunan aura pelangi selepas hujan basahi bumi
untukmu sang bintang tetaplah berpijar terang benderang di atas permadani langitpadamu rembulan aku mengadurindu ingin ku peluk elok tubuhmu
bercumbu mesra pada malam indah wajahmudalam temaram malamku terpaku dalam diamhanya harap kenang dalam do'a
taipei city, 16 05 2012
Ketergantungan itu hanya kepada Allah
Sumber kekuatanku itu
Pada kekuranganku …
Dalam timangan cinta bunda
Kulalui hari bahagia
Penuh tawa …
Hidup dalam kecukupan
Damai …
Aman tanpa tangisan lara
Kasih sayang tak ada batas
Engkau berikan untuk ku
Oh ibu … aku merindukanmu
Satu pesan mu
Untuk selalu percaya
Menggantungkan asa
Saat deraian air mata
Membentuk aliran sungai
Di antara dua pipi ku
Hanya satu tempat
Untuk mengadu …
Ketergantungan itu
Hanya kepada Allah
Robbi mu nak …
Ibu kau selalu ada
Dan kau pun tak akan
Berubah … cinta mu selalu
Member arti dalam setiap
Langkah kakiku
Hanya do’aku
Yang bisa terucap
Saat tangan tak lagi
Menjabat erat …
Taipei city, 16 05 2012
Selasa, 15 Mei 2012
Dalam Perang Dua Sisi Jiwa
mencoba mencari makna
arti cinta yang ku rasa
pada insan belahan jiwa
penuh pesona menghujam dada
mungkin ku masih …
terbuai indahnya angan
dalam mimpi tak bertepi
simbah perih saatku terjaga
aku berlari
dan mencoba menepis
mengejar bayang dalam mimpi
namun langkahku surut terhenti
bila esok masih tersisa
ku kan terjaga dan melihatnya
dalam perang dua sisi jiwa
menerka jawaban gelora
antara rasa dan asa
bertaruh angan maya dan nyata
dalam balutan jiwa
cinta yang tak tersaji sempurna
Taipei city, 16 05 2012
Karena Ku Sayang Kamu - Dygta
'Seandainya kau ada disini denganku
mungkin 'ku tak sendiri
bayanganmu yg selalu menemaniku
hiasi malam sepiku
kuingin bersama dirimu'
Minggu, 13 Mei 2012
Jumat, 11 Mei 2012
Kamis, 10 Mei 2012
Jum’at ceria
Jum’at ceria
Jum’at siang menyapa
Sayup – sayup suara suro
Berkumandang…
Panggilan untuk kaum adam
Saat jum’atan tiba
Ayolah berangkat kawan
Lelaki sejati itu
Tetap jum’atan meski
Terik matahari menghampiri.
Meski hujan pun turun menyapa
Singsingkan sarung jangan
lupa
Bawa payung.
Sesampai masjid cari tempat
Singgasana terdepan
Biar dapat pahala
Jangan telad hanya
Bisa ngekor di beranda.
Langganan:
Postingan (Atom)