kau adalah matahari
saat bersinar terang
pancarmu menyapa jiwa
menusuk dalam dada
hingga raga ini terperi
jauh ke dasar hati
tak bisa terlupa lagi
duhai pemilih wajah nan indah
tetaplah tersenyum mewah
mengumpal megah
di antara belantara gelisah
yang tak hilang karena desar desah
sisa sisa hujan basah di tanah
menyapu panas gersang nan pongah
seperti pancaran sinar matamu
yang membuatku terengah engah
tak jemu mengundang gairah
memanah jiwa yang resah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar